Inilah 7 Fakta-fakta Menarik Tentang Bahasa Sunda
Selain punyai bhs nasional yang menjadi lambang persatuan, Indonesia juga punyai bhs daerah yang jumlahnya benar-benar banyak. Bahasa-bahasa daerah itu menjadi bhs ibu atau bhs pertama bagi para penduduk Indonesia berdasarkan suku masing-masing. Jumat, (13/5/22).
Salah satu bhs daerah yang punyai penutur terbesar di Indonesia adalah Bahasa Sunda.
Berikut fakta-fakta menarik berkenaan bhs Sunda:
1. Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia
Bahasa Sunda juga tidak benar satu bhs daerah tertua yang tersedia di Indonesia. Hal ini sebab Bahasa Sunda merupakan cabang berasal dari Bahasa Melayu-Polinesia di dalam rumpun bhs Austronesia.
Memang belum tersedia catatan yang jelas berkenaan kapan Bahasa Sunda lahir, namun bhs ini sudah digunaka di dalam prasasti abad ke-14 yang ditemukan di Kawali, Ciamis.
2. Memiliki Penutur Terbesar Ketiga di Indonesia
Bahasa Sunda kebanyakan dituturkan oleh penduduk berasal dari Suku Sunda. Mengingat besarnya populasi suku ini, maka penutur Bahasa Sunda juga besar.
Berdasarkan information hingga th. 2018, tersedia lebih kurang 42 juta penduduk Indonesia yang berkata bersama Bahasa Sunda. Hal itu menyebabkan bhs ini menjadi bhs bersama penutur terbesar ketiga di Indonesia, sesudah bhs Indonesia dan Jawa. Jika diamati berdasarkan bhs daerah, maka Bahasa Sunda menjadi yang terbesar ke dua sesudah bhs Jawa.
3. Memiliki Dua Dialek
Bahasa Sunda punyai dua dialek, yakni dialek (h) dan dialek non-(h). Antara ke dua dialek bhs Sunda itu punyai perbedaan hingga 60 persen. Dialek (h) kebanyakan dituturkan oleh nyaris semua penduduk Jawa Barat, layaknya Majalengka, Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Bekasi, Garut.
Kemudian Ciamis, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Karawang, Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon. Sementara dialek non-(h) kebanyakan dituturkan oleh masyarkat di Desa Pareangirang, Kecamatan Kadang Haur, Indramayu, serta daerah pesisir utara.
4. Tidak Hanya Digunakan di Jawa Barat
Bahasa Sunda sebetulnya merupakan bhs asli Suku Sunda. Namun hal itu tidak berarti bhs ini hanya dituturkan penduduk di Jawa Barat saja. Pada kenyataannya, Bahasa Sunda juga digunakan di banyak daerah, layaknya Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, hingga Sulawesi Tenggara.
Sebaran pemanfaatan bhs Sunda ini ikuti persebaran penduduk Sunda. Adapun perbedaan dialek pada bhs Sunda di Jawa Barat bersama daerah lain berkisar pada 51-80 persen.
5. Memiliki Aksara Sunda
Sama halnya layaknya bhs Jawa, bhs Sunda juga dilengkapi bersama aksara Sunda. Aksara Sunda ini juga rumpun aksara Brahmi yang diturunkan berasal dari aksara Pallawa melalui aksara Kawi.
Artinya, aksara Sunda dan aksara Jawa berasal berasal RTP live slot dari satu rumpun yang sama. Ada beberapa tipe aksara Sunda, yakni aksara Ngalagena, Aksara Swara, Aksara Angka, Aksara Tanda Baca, hingga Aksara Rarangken.
Aksara Ngalagena merupakan aksara Sunda Kuno yang punyai 18 tipe aksara yang susunannya sesuai bersama sistem alat ucap. Adapun huruf konsonan aksara ini yaitu: ka, ca, ta, pa, ya, wa, ga, ja, da, ba, ra,sa, nga, nya, na, ma, la, dan ha.
6. Jati Diri Suku Sunda
Bahasa Sunda bukan sekadar alat komunikasi. Lebih berasal dari itu, bhs ini juga merupakan jati diri penduduk Suku Sunda. Hal ini tidak benar satunya dikemukakan oleh Guru Besar Nanzan University, Nagoya, Jepang, Prof. Dr. Mikihiro judi online Moriyama.
Menurutnya, Bahasa Sunda tidak mampu dipisahkan berasal dari budaya Sunda itu sendiri. Hal ini menjadi ciri khas Suku Sunda dibanding suku lain di Indonesia.